Konsep Marketing

  1. Konsep produksi

Ketika konsep produksi didefinisikan, bisnis yang berorientasi produksi mendominasi pasar. Ini adalah dari awal kapitalisme hingga pertengahan 1950-an.

Selama era konsep produksi, bisnis terutama berkaitan dengan masalah produksi, manufaktur, dan efisiensi. Perusahaan yang menggunakan konsep produksi memiliki keyakinan bahwa pelanggan terutama menginginkan produk yang terjangkau dan dapat diakses.

Konsep produksi didasarkan pada pendekatan bahwa perusahaan dapat meningkatkan pasokan karena mengurangi biaya. Selain itu, konsep produksi menyoroti bahwa bisnis dapat menurunkan biaya melalui produksi massal.

Sebuah perusahaan yang berorientasi pada produksi percaya pada skala ekonomi (penurunan biaya produksi per unit), di mana produksi massal dapat menurunkan biaya dan memaksimalkan keuntungan. Secara keseluruhan, konsep produksi berorientasi pada operasi.

2. Konsep produk

Konsep ini bekerja berdasarkan asumsi bahwa pelanggan lebih menyukai produk dengan kualitas dan harga yang lebih tinggi dan ketersediaan tidak memengaruhi keputusan pembelian mereka. Maka perusahaan mengembangkan produk dengan kualitas lebih tinggi yang biasanya ternyata mahal.

Salah satu contoh modern terbaik adalah perusahaan IT, yang selalu meningkatkan dan memperbarui produk mereka, untuk membedakan diri dari pesaing. Karena fokus utama pemasar adalah kualitas produk, mereka sering kehilangan atau gagal untuk menarik pelanggan yang permintaannya didorong oleh faktor-faktor lain seperti harga, ketersediaan, kegunaan, dll.

3. Konsep penjualan

Konsep produksi dan produk keduanya berfokus pada produksi tetapi konsep penjualan berfokus pada membuat penjualan produk yang sebenarnya. Konsep penjualan berfokus pada membuat setiap kemungkinan penjualan produk, terlepas dari kualitas produk atau kebutuhan pelanggan.

Konsep penjualan menyoroti bahwa pelanggan akan membeli produk-produk perusahaan hanya jika perusahaan ingin menjual produk-produk ini secara agresif. Filosofi ini tidak termasuk membangun hubungan dengan pelanggan. Ini berarti bahwa penjualan berulang jarang terjadi, dan kepuasan pelanggan tidak bagus.

4. Konsep pemasaran

Sebuah perusahaan yang percaya pada konsep pemasaran menempatkan konsumen di pusat tujuan organisasi bisnis. Semua kegiatan diarahkan untuk konsumen. Pengembangan bisnis bertujuan untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ini menjalankan strategi pemasaran sesuai dengan riset pasar mulai dari konsepsi produk untuk penjualan.

Dengan berfokus pada kebutuhan dan keinginan target pasar, perusahaan dapat memberikan nilai lebih dari para pesaingnya. Konsep pemasaran menekankan strategi “tarik” atau pull strategy. Ini berarti bahwa suatu merek yang sangat kuat akan membuat pelanggan selalu lebih suka merek Anda daripada yang lain.

5. Konsep pemasaran masyarakat

Ini adalah konsep pemasaran yang relatif baru. Sementara konsep pemasaran masyarakat menyoroti kebutuhan dan keinginan pasar target dan pengiriman value yang lebih baik daripada para pesaingnya, konsep ini juga menekankan pentingnya kesejahteraan pelanggan dan masyarakat secara keseluruhan (kesejahteraan konsumen atau kesejahteraan masyarakat).

Konsep pemasaran masyarakat mengajak pemasar untuk membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktik pemasaran mereka. Mereka harus menyeimbangkan kriteria laba perusahaan yang seringkali bertentangan antara kepuasan konsumen dan kepentingan publik.

Kebutuhan akan digital IT sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, Bead IT Consultant merupakan pilihan tepat sebagai partner anda,kunjungi website kami dengan klik link ini : www.beadgrup.com